Pengaruh Pemberian Epidermal Growth Factor pada Ulkus Diabetikum

Authors

  • Arninda Rahman
  • Susianti Susianti

Abstract

Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit yang ditandai dengan hiperglikemia dan pankreas tidak menghasilkan insulin atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin. Hasil Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2013, menunjukan prevalensi DM di Indonesia membesar sampai 57%. Tingginya prevalensi Diabetes Melitus tipe 2 disebabkan oleh faktor risiko misalnya jenis kelamin, umur, faktor genetik, kebiasaan merokok, aktivitas fisik, konsumsi alkohol, indeks masa tubuh, lingkar pinggang dan umur. Komplikasi penderita DM yang sudah parah akan menjalani amputasi anggota tubuh karena terjadi pembusukan (ulkus diabetikum). Ulkus diabetikum adalah suatu luka terbuka pada lapisan kulit sampai ke dalam dermis, yang biasanya terjadi di telapak kaki. Menurut The National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease, diperkirakan 16 juta orang Amerika Serikat diketahui menderita diabetes, dan jutaan diantaranya beresiko untuk menderita ulkus diabetikum. Dari keseluruhan penderita diabetes, 15% menderita ulkus di kaki, dan 12-14% dari yang menderita ulkus di kaki memerlukan amputasi. Ulkus diabetikum disebabkan adanya tiga faktor yang sering disebut trias, yaitu: iskemik, neuropati dan infeksi. Epidermal growth factor (EGF) adalah polipeptida 53-aminoacid diisolasi dari kelenjar submaksilaris tikus dewasa yang memanfaatkan aktivitas mitogenik yang kuat melalui pengikatan reseptor membran sel tertentu. EGF mengaktifkan sel mesenkim dan epitel untuk proliferasi dan merangsang perbaikan epidermal setelah cedera. EGF mengaktifkan pembelahan sel epidermal, stroma dan migrasi, merangsang angiogenesis, dan berpotensi mitogen pada keratinosit sehingga dapat memperbaiki jaringan yang rusak pada ulkus diabetikum.Kata Kunci:diabetes mellitus,faktor pertumbuhan epidermal, ulkus diabetikum

Downloads

Published

2018-12-22