Pemanfaatan Imunisasi sebagai Upaya Pencegahan Difteri
Abstract
Kasus difteri tidak pernah mereda sejak 2006. Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae. Difteri terutama menginfeksi tenggorokan dan saluran napas bagian atas, dan menghasilkan toksin yang mempengaruhi organ lainnya. Berdasarkan panduan WHO, definisi kasus klinis pada KLB difteri adalah laringitis, faringitis atau tonsilitis disertai pseudomembran di tonsil, faring, dan/atau hidung. Sedangkan berdasarkan buku pedoman Penanggulangan KLB Difteri Provinsi Jawa Timur menjadi kasus suspek, kasus probable, dan kasus konfirmasi. Kasus suspek difteri adalah orang dengan gejala laringitis, nasofaringitis atau tonsilitis ditambah pseudomembran putih keabuan yang tak mudah lepas dan mudah berdarah di faring, laring, tonsil. Kasus probable difteri adalah suspek difteri ditambah dengan riwayat kontak, bullneck, riwayat kontak daerah endemis, gagal jantung, atau mati. Kasus konfirmasi difteri adalah kasus probable yang hasil isolasi ternyata positif C. difteri. Imunitas terhadap penyakit tergantung pada adanya antibodi anti-toksik difteri (IgG). Vaksinasi terhadap difteri telah mengurangi angka kematian dan morbiditas difteri secara dramatis. WHO merekomendasikan seri vaksinasi primer tiga dosis dengan toksoid difteri, diikuti oleh dosis booster. Tingkat seroproteksi yang dihasilkan pada toksoid difteri (≥0,1 IU/mL) masing-masing DT 95,1% dan DPaT 90,3%. Untuk memutuskan rantai penularan, seluruh anggota keluarga serumah harus segera diperiksa oleh dokter dan diperiksa apus tenggorok untuk menentukan status mereka apakah mereka penderita atau karier difteri dan mendapat pengobatan eritromisin. Imunisasi merupakan cara yang paling ampuh untuk pencegahan difteri.Kata kunci: Difteri, imunisasi, KLB
Downloads
Download data is not yet available.
Downloads
Published
2018-06-07
How to Cite
Purwati, A., & Putri A T, M. N. (2018). Pemanfaatan Imunisasi sebagai Upaya Pencegahan Difteri. Jurnal Kesehatan Dan Agromedicine, 5(1), 418–426. Retrieved from https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/agro/article/view/1976
Issue
Section
Tinjauan Pustaka