Kecacingan Pada Anak
Abstract
Lebih dari 1,5 miliar orang atau sekitar 24% dari populasi manusia di dunia terinfeksi kecacingan, khususnya usia anak pra sekolah sebesar 270 juta anak dan usia anak sekolah dasar sebesar lebih dari 600 juta anak. Prevalensi kecacingan masih relatif tinggi yaitu sebesar 32,6% dan di dominasi oleh Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, Hookworm, Strongyloides, Necator americanus. Penyakit yang sering terjadi ini sangat mengganggu tumbuh kembang anak. Sehingga sangat pentinguntuk mengenali dan mencegah penyakit kecacingan pada anak sejak dini. Gangguan yang ditimbulkan mulai dari yang ringan tanpa gejala hingga sampai berat bahkan sampai mengancam jiwa. Adanya Ascaris lumbricoides dalam usus halus dapat menyebabkan kelainan mukosa usus, berupa proses peradangan pada dinding usus, pelebaran dan memendeknya villi, bertambah panjangnya kripta, menurunnya rasio villus kripta dan infiltrasi sel bulat ke lamina propria, yang berakibat
pada gangguan absorpsi makanan. Sebagian kelainan ini dapat kembali normal bila cacing dikeluarkan. Upaya pencegahannya bisa dilakukan dengan penyuluhan dan pemberian pengobatan kepada penderita. [J Agromed Unila 2015;2(3):347-350]
Kata kunci: antihelminth, Ascaris lumbricoides, kecacingan, sanitasi
Downloads
Download data is not yet available.
Downloads
Published
2015-08-01
How to Cite
Fadhila, N. (2015). Kecacingan Pada Anak. Jurnal Kesehatan Dan Agromedicine, 2(3), 347–350. Retrieved from https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/agro/article/view/1373
Issue
Section
Tinjauan Pustaka