Hiperandrogenemia, Hiperinsulinemia, dan Pengaruhnya terhadap Kesuburan pada Policystic Ovary Syndrome

Authors

  • Widyastuti Ayu Hardita

Abstract

Policystic Ovary Syndrome (PCOS) merupakan sindroma disfungsi metabolik dan terdapat kelainan endokrin heterogen pada wanita usia reproduktif. Policystic Ovary Syndrome ditandai oleh terdapatnya hiperandrogenisme, hiperinsulinemia, hipersekresi Luteinizing Hormon (LH), disfungsi menstruasi, hirsutisme, infertilitas, dan komplikasi neonatal dan kehamilan serta ditemukannya ovarium polikistik pada Ultrasonography (USG). Pasien PCOS memiliki kadar Follicle Stimulating
Hormon (FSH) serum lebih rendah dari orang normal. Defisiensi FSH akan menyebabkan penumpukan folikel kecil yang lebih banyak menyebabkan berhentinya proses pematangan secara dini dan folikel gagal menjadi folikel yang matang. Resistensi insulin diduga memiliki peran penting dalam patofisiologi dengan merangsang produksi androgen ovarium.
Ketidaksuburan yang terjadi pada PCOS disebabkan oleh penurunan kualitas oosit akibat produksi hormon androgen yang berlebihan dan resistensi insulin yang mempengaruhi ekspresi dari Glukosa Transporter (GLUT). [J Agromed Unila 2015;2(3):222-225]
Kata kunci: FSH, GLUT, hiperandrogenemia, hiperinsulinemia, oosit, PCOS

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2015-08-01

How to Cite

Hardita, W. A. (2015). Hiperandrogenemia, Hiperinsulinemia, dan Pengaruhnya terhadap Kesuburan pada Policystic Ovary Syndrome. Jurnal Kesehatan Dan Agromedicine, 2(3), 222–225. Retrieved from https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/agro/article/view/1344

Issue

Section

Tinjauan Pustaka