Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Inisiasi Menyusui Dini dan ASI Eksklusif sebagai Salah Satu Faktor Penentu Keberhasilan Pemberian ASI Ekslusif
Abstract
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif dilakukan sejak bayi lahir sampai usia enam bulan. Kedua praktek pemberian ASI ini sangat penting untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan bayi yang optimal. Inisiasi menyusui dini dilakukan dalam 30 menit sampai 1 jam setelah bayi dilahirkan. Bayi diberi kesempatan menyusu sendiri denganmembiarkan kontak kulit ibu ke kulit bayi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IMD dapat mengurangi angka kematian bayi sebesar 22%. Pemberian ASI eksklusif sebaiknya diberikan selama enam bulan, namun masih banyak ibu yang memberikan ASI tidak secara eksklusif selama enam bulan. Pelaksanaan IMD dan ASI eksklusif di Indonesia masih sangat rendah, hal ini disebabkan oleh rendahnya pengetahuan dan perilaku ibu. Dilihat dari data yang telah ada bahwa pemberian inisiasi
menyusui dini dan ASI eksklusif masih dibawah standar terutama di Provinsi Lampung. Pemberian IMD dan ASI eksklusif pada bayi dipengaruhi oleh pengetahuan yang di dapat dari pengalaman, umur, tingkat pendidikan dan lain-lain. Sedangkan perilaku ibu juga mempengaruhi, bisa dari faktor internal berasal dari diri sendiri dan faktor eksternal berasal dari lingkungan. Hubungan IMD dan ASI eksklusif telah dibuktikan melalui beberapa penelitian, antara lain menyatakan bahwa
bayi mulai menyusu dini dalam 1 jam pertama akan meningkatkan ASI eksklusif dan lama menyusui. Simpulan, tingkat pengetahuan ibu tentang IMD dan ASI eksklusif sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan pemberian ASI eksklusif. [J. Agromed Unila 2015; 2(4):456-461]
Kata kunci: asi eksklusif, imd, pengetahuan, perilaku
Downloads
Download data is not yet available.
Downloads
Published
2015-11-01
How to Cite
Risa, H. (2015). Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Inisiasi Menyusui Dini dan ASI Eksklusif sebagai Salah Satu Faktor Penentu Keberhasilan Pemberian ASI Ekslusif. Jurnal Kesehatan Dan Agromedicine, 2(4), 456–461. Retrieved from https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/agro/article/view/1237
Issue
Section
Tinjauan Pustaka