Pengaruh Pemberian Madu Hutan terhadap Fungsi Hati yang Diinduksi
Abstract
Pada pemberian ibuprofen dengan dosis 500 mg dapat merubah sel hati yang normal menjadi sel hati yang bisa berdampak patologis secara bermakna, penggunaan ibuprofen dengan dosis 500 mg/kg/bb dapat mengakibatkan lesi pada lambung, nekrosis centrilobular, vakuolisasi dan hepatomegali. Efek samping dari ibuprofen sendiri dapat di deteksidengan menggunakan parameter biokimia enzim penanda hati seperti ALT/SGPT, AST/SGOT, ALP, dan bilirubin. Aktivitas enzim antioksidan alami seperti superoksida dismutase (SOD), katalase (CAT), gluthation peroksidase (GPx), dan Glutathione-S-Transferase (GST) menurun secara signifikan. Pengukuran enzim dan biokimia lain seperti albumin, bilirubin
total dan serum merupakan tes fungsi. Tes fungsi hati diatas sangat sering dilakukan untuk mendiagnosa penyakit hepatobilier atau penanda adanya hepar yang patologis. Pengukuran serum SGOT (Serum Gluthamic Oxaloacetic Transaminase) atau sering dinamakan AST (Aspartat Aminotransferase) dan SGPT (Serum Glutamic Pyruvate Transaminase)
atau sering disebut AST (Alanin Aminotransferase) intraseluler dan ALT yang telah bocor ke sirukulasi umum dan dengan demikian, berfungsi sebagai indikator hepatotoksisitas. [J Agromed Unila 2015; 2(4):381-384]
Kata kunci: hepabilier, hepatotoksisitas, hepar, ibuprofen
Downloads
Download data is not yet available.
Downloads
Published
2015-11-01
How to Cite
Hartanto, B. K. (2015). Pengaruh Pemberian Madu Hutan terhadap Fungsi Hati yang Diinduksi. Jurnal Kesehatan Dan Agromedicine, 2(4), 381–384. Retrieved from https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/agro/article/view/1221
Issue
Section
Tinjauan Pustaka