Hubungan Shift Kerja dengan Kejadian Dispepsia Fungsional pada Satpam (Satuan Pengaman)
Abstract
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan upaya yang harus diselenggarakan di semua tempat kerja. Pekerjaan shift adalah pekerjaan yang mempunyai jadwal kerja diluar jam kerja normal (jam 8 pagi hingga jam 5 sore). Jadwal shift kerja yang berlaku sangat bervariasi, umumnya bekerja pada jam 08.00 atau jam 12.00 dalam satu hari. Satpam (satuanpengaman) merupakan petugas pelayanan penjaga perusahaan dimanapun tempatnya yang bekerja secara shift. Efek yang dapat ditimbulkan karena shift kerja yaitu penurunan kualitas dan kuantitas dari tidur, kelelahan, ansietas, depresi, adanya peningkatan efek samping pada kardiovaskular, gangguan reproduksi dan kelainan gastrointestinal. Gejala penyakit gastrointestinal yang dapat muncul seperti dispepsia, heart burn, nyeri abdomen, dan flatus. Buruknya kualitas tidur akan
mengganggu irama sirkadian yang mempunyai peranan pada patogenesis dispepsia. Selain itu pada shift kerja terjadi penurunan kekebalan alami tubuh sehingga mudah terinfeksi Helicobacter pylori. Kedua faktor tersebut berperan penting dalam kejadian pasien dispepsia fungsional. [J Agromed Unila 2015; 2(2):145-150]
Kata kunci: dispepsia , satpam, shift kerja
Downloads
Download data is not yet available.
Downloads
Published
2015-05-01
How to Cite
Purnamasari, P. G. (2015). Hubungan Shift Kerja dengan Kejadian Dispepsia Fungsional pada Satpam (Satuan Pengaman). Jurnal Kesehatan Dan Agromedicine, 2(2), 145–150. Retrieved from https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/agro/article/view/1204
Issue
Section
Tinjauan Pustaka