PENYULUHAN PENGGUNAAN JAMU DAN HERBAL PADA PASIEN HIPERTENSI DAN DIABETES DI DESA HANURA KABUPATEN PESAWARAN

Authors

  • Dwi Aulia Ramdini Jurusan Farmasi, Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, Bandar Lampung, Indonesia
  • Citra Yuliyanda Pardilawati Jurusan Farmasi, Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, Bandar Lampung, Indonesia
  • Ervina Damayanti Jurusan Farmasi, Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, Bandar Lampung, Indonesia
  • Nurma Suri Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung, Lampung, Indonesia
  • Afriyani Afriyani Jurusan Farmasi, Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, Bandar Lampung, Indonesia
  • Suryadi Islami Jurusan Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, Bandar Lampung, Indonesia
  • Ihsanti Dwi Rahayu Jurusan Farmasi, Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, Bandar Lampung, Indonesia
  • Endah Ambarwati Jurusan Farmasi, Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, Bandar Lampung, Indonesia
  • Muhammad Fitra Wardhana Sayoeti Jurusan Farmasi, Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, Bandar Lampung, Indonesia
  • Triana Febriana Jurusan Farmasi, Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, Bandar Lampung, Indonesia
  • Farah Dwi Jurusan Farmasi, Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, Bandar Lampung, Indonesia
  • Lubna Farhana Jurusan Farmasi, Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, Bandar Lampung, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.23960/jpmrj.v9i1.pp23-29

Abstract

Penggunaan obat herbal masih menjadi pilihan alternatif bagi masyarakat diantaranya pada penderita hipertensi dan diabetes melitus. Beberapa tanaman diketahui memiliki efek sebagai antihipertensi dan antidiabetik. Penggunaan dua obat atau lebih dapat menghasilkan efek sinergisme atau antagonis yang dikenal sebagai interaksi obat. Berdasarkan hasil studi dinyatakan bahwa penggunaan jamu/obat herbal dengan obat konvensional secara bersamaan atau simultan dapat menimbulkan beberapa menimbulkan reaksi obat yang tidak diinginkan (adverse drug reaction). Kegiatan ini bertujuan memberikan penyuluhan kepada masyarakat Desa Hanura tentang cara penggunaan jamu dan obat herbal pada penderita hipertensi dan diabetes mellitus yang mendapatkan pengobatan dari dokter. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan metode penyuluhan secara langsung yang diawali dengan penyampaian materi terkait teknik penggunaan obat jamu dan obat herbal yang aman seraya mengonsumsi obat konvensional kemudian dilanjutkan sesi tanya jawab. Sebanyak 30 peserta mengikuti kegiatan penyuluhan yang terdiri atas kader PKK dan masyarakat Desa Hanura. Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan peserta sebesar 11% dengan nilai rata-rata pre-test 74 dan post-test 85. Dengan terlaksananya kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan kewaspadaan masyarakat terkait penggunaan jamu dan obat herbal khususnya pada individu yang sedang menjalani terapi obat. Selain itu masyarakat menjadi lebih paham tentang cara pemilihan produk herbal yang aman. Kata kunci: Diabetes Melitus, Hipertensi, Jamu, Interaksi Obat, Obat Herbal

Downloads

Published

2024-05-30