Deteksi Infeksi Tuberkulosis Laten dan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) Bagi Tenaga Kesehatan dan Kader Puskemas di Bandar Lampung

Adityo Wibowo

Abstract


Indonesia menduduki peringkat ketiga angka kesakitan dan penularan tuberkulosis tertinggi. Peningkatan kasus ini disebabkan oleh belum meratanya sosialisasi mengenai penyakit tuberkulosis, deteksi kasus yang rendah dan kurangnya kepatuhan minum obat. Selain itu, Infeksi TB laten yang dapat berkembang menjadi TB aktif dan berpotensi menular
kepada kontak erat terdekat pasien harus ditangani secara paripurna. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan dan kader Puskesmas mengenai cara deteksi individu berkontak erat dengan pasien Tuberkulosis dan pemberian terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) pada individu dengan risiko tinggi tertular infeksi tuberkulosis. Pengabdian dilakukan dengan memberikan penyuluhan secara daring terhadap tenaga kesehatan dan kader
Puskesmas di Provinsi Lampung mengenai deteksi individu berkontak erat pasien penyakit tuberkulosis dan pemberian TPT pada individu dengan risiko tinggi tertular infeksi Tuberkulosis, dilanjutkan dengan diskusi serta sesi tanya jawab. Kegiatan ini menunjukkan bahwa masih belum meratanya informasi bagi tenaga kesehatan dan kader Puskesmas mengenai tersedianya TPT bagi individu berkontak erat dengan pasien sehingga penyuluhan ini dapat meningkatkan pengetahuan mengenai cara deteksi kontak erat penyakit Tuberkulosis, pemberian dosis pengobatan dan cara pemantauannya. Perlu  dilakukan penyuluhan dan diskusi berkala pada tenaga kesehatan dan kader Puskesmas sebagai ujung tombak penanganan Tuberkulosis di masyarakat.

Kata kunci: ILTB, Penyuluhan, Terapi Pencegahan Tuberkulosis

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.23960/jpm8117-21

Refbacks

  • There are currently no refbacks.