Mitokondria sebagai Penentu Umur Sel: Tinjauan Pustaka Peran mtDNA pada Aging dan Penyakit Degeneratif
DOI:
https://doi.org/10.23960/jkunila.v9i2.pp170-177
Abstract View: 0
Abstract
Penuaan merupakan proses biologis yang kompleks dan progresif, ditandai oleh penurunan fungsi seluler, hilangnya homeostasis, serta meningkatnya kerentanan terhadap berbagai penyakit degeneratif. Di antara berbagai mekanisme molekuler yang terlibat, mitokondria memegang peran sentral sebagai pengatur umur sel melalui produksi energi, kontrol redoks, sinyal inflamasi, serta mekanisme kematian sel terprogram. DNA mitokondria (mtDNA), yang berada di dalam organel tersebut, memiliki sifat unik seperti tingginya tingkat mutasi, ketiadaan proteksi histon, kedekatan dengan sumber pembentukan ROS, serta keterbatasan sistem perbaikan DNA. Faktor-faktor ini membuat mtDNA sangat rentan mengalami kerusakan dan akumulasi mutasi seiring bertambahnya usia. Akumulasi mutasi mtDNA, variasi jumlah salinan, perubahan heteroplasmi, serta disrupsi dinamika mitokondria berkontribusi terhadap penurunan fungsi rantai transpor elektron, gangguan respirasi seluler, peningkatan stres oksidatif, dan inflamasi kronis tingkat rendah (inflammaging). Konsekuensi ini telah dikaitkan dengan patogenesis berbagai kondisi degeneratif, termasuk penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson, penyakit kardiovaskular akibat kegagalan produksi energi, serta sarkopenia sebagai akibat dari menurunnya biogenesis mitokondria pada jaringan otot rangka. Tinjauan ini merangkum bukti ilmiah terbaru yang menyoroti peran kunci mtDNA dalam proses penuaan dan perkembangan penyakit degeneratif, serta menekankan pentingnya intervensi berbasis mitokondria sebagai strategi potensial untuk memperlambat penuaan dan meningkatkan kesehatan pada usia lanjut.








