Dampak Desinkronisasi Jam Biologis Terhadap Aktivitas HPA-AXIS
Ayu Tiara Fitri
DOI:
https://doi.org/10.23960/jkunila.v9i1.pp97-101
Abstract
Desinkronisasi ritme sirkadian yang disebabkan oleh shift work dan jet lag berdampak langsung pada fungsi hypothalamic–pituitary–adrenal (HPA)-axis, pengatur utama respons stres dan metabolisme. Ketidaksesuaian antara suprachiasmatic nucleus (SCN) dan jam sirkadian perifer memicu peningkatan kadar basal kortisol pada pagi hari sekaligus menurunkan puncak respons kortisol terhadap stres akut. Akumulasi hormon stres ini berkontribusi pada disrupsi pelepasan sitokin pro-inflamasi (misalnya IL-6, TNFα) yang tidak terkoordinasi, sehingga melemahkan fungsi imun bawaan (Innate immunity) dan adaptif (Adaptive immunity). Selain itu, gangguan ritme kortisol berkaitan erat dengan ketidakseimbangan metabolisme energi, yang mempercepat resistensi insulin dan memicu peningkatan asupan kalori di jam yang tidak sesuai dengan fase aktif tubuh. Kondisi ini diperparah oleh perubahan ekspresi gen jam sirkadian (CLOCK, BMAL1, PER, CRY) di organ perifer, mempengaruhi homeostasis glikemik dan redoks harian. Dampak kumulatifnya adalah peningkatan risiko kardiometabolik, termasuk hipertensi, obesitas, dan disfungsi glikemik, juga terjadinya penurunan efisiensi sistem imun. Temuan tinjauan ini menekankan pentingnya pemahaman integratif mengenai mekanisme molekuler dan fisiologis desinkronisasi sirkadian dalam konteks kesehatan kerja dan klinis, sebagai dasar untuk merancang strategi pencegahan yang sesuai.
Kata Kunci: Desinkronisasi sirkadian, Inflamasi, HPA-Axis, Kortisol, Metabolisme energi