Waktu Paparan Layar (Screen Time): Hubungannya dengan Pola Makan dan Status Gizi Balita
Eka Putri Rahmadhani
DOI:
https://doi.org/10.23960/jkunila.v9i1.pp34-37
Abstract
Perkembangan perangkat elektronik, ketersediaan konten digital, dan kemudahan akses internet telah mengubah pola interaksi dan aktivitas harian balita, paparan layar (screen time) baik dari televisi, tablet, maupun smartphone semakin banyak digunakan bahkan sejak usia dini. Berbagai studi menunjukkan bahwa screen time berlebihan, terutama dengan durasi yang melebihi 1 jam per hari, berkorelasi kuat dengan penurunan asupan buah dan sayur serta peningkatan konsumsi makanan ultra proses yang tinggi kalori, camilan manis, dan minuman berpemanis buatan. Paparan layar (screen time) saat waktu makan menimbulkan fenomena distracted eating, yang menyebabkan balita menjadi kurang responsif terhadap sinyal lapar dan kenyang, sehingga balita berpotensi mengonsumsi lebih banyak kalori tanpa disadari. Selain itu, paparan tersebut dikaitkan dengan perilaku picky eating dan kesulitan makan mandiri yang dapat mempengaruhi asupan gizi yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan balita terutama perkembangan kognitif, sosial dan emosional. Peran orang tua terbukti sangat penting dalam mengatur durasi dan kualitas konten yang ditonton oleh anak sehingga orang tua harus menjadi contoh bagi anak dalam menetapkan batasan waktu yang konsisten saat screen time. Intervensi yang melibatkan keluarga, pembuat kebijakan setempat, dan pemerintah menjadi kunci untuk menegakkan batasan optimal terkait screen time bagi balita selama kurang dari 1 jam/hari, serta membatasi screen time saat waktu makan. Upaya ini diharapkan dapat menumbuhkan pola makan seimbang, mendukung terbentuknya status gizi optimal, dan menjamin tumbuh kembang balita yang sehat.