Persepsi Dokter Baru Tentang Keterampilan Menjadi Fasilitator Pada Kegiatan Pembelajaran aktif di Pendidikan Kedokteran

Abstract

Pendahuluan. Proses belajar-mengajar di pendidikan kedokteran saat ini lebih dominan bersifat student-centered. Kegiatan pembelajaran dirancang untuk mendukung kemandirian mahasiswa dalam belajar. Salah satu metode pembalajaran adalah problem-based learning. Kegiatan ini membutuhkan banyak sumber daya dosen. Pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran
PBL terkendala kurangnya jumlah fasilitator sehingga dibutuhkan fasilitator yang mempunyai latar pendidikan dokter untuk membantu proses pembelajaran tersebut.  Metode. Data persepsi diambil dengan pendekatan kualitatif yaitu dengan mengajukan pertanyaan tentang motivasi dan persepsi tentang peran fasilitator dan responden menjawab secara tertulis. Jumlah partisipan sebanyak 9 orang yang merupakan calon fasilitator pada pembelajaran problem-based learning di Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Pengambilan data dilakukan pada bulan Agustus 2023. Analisis data dengan analisis tematik dan disajikan dalam bentuk tabel. Hasil. Sebagain besar motivasi calon fasilitator adalah berbagi ilmu dengan orang lain. Motivasi lainnya adalah memperbarui ilmu kedokteran, serta menyukai profesi mengajar. Menurut calon fasilitator aspek yang harus dipunyai menjadi failitator adalah professional, komunikasi yang baik, mempunyai pengetahuan, mempunyai motivasi, bertanggungjawab, kerjasama, disiplin. Diskusi. Calon fasilitator termotivasi menjadi fasilitator karena ingin berbagi ilmu pengetahuan. Syarat sebagai fasilitator adalah profesional, mempunyai latar belakang pengetahuan kedokteran, profesional, disiplin dan motivasi.

Kata kunci: Dokter, fasilitator, motivasi, pembelajaran aktif, problem-based learning