Kajian Potensi Biji Pinang (Areca catechu L.) sebagai Antibakteri

Authors

  • Fredison Fredison
  • Ramadhan Triyandi
  • Muhammad Iqbal
  • Dwi Aulia Ramdini
  • Suharmanto Suharmanto

DOI:

https://doi.org/10.23960/jkunila71%25p

Abstract

Penyakit  infeksi   merupakan   penyebab  paling  utama  tingginya  angka kesakitan  dan  angka  kematian  terutama  pada  negara-negara  berkembang seperti  halnya  indonesia. Salah satu penatalaksanaan penderita penyakit infeksi adalah dengan pengobatan antibiotik. Tetapi tidak sedikit antibiotik digunakan secara irasional, berlebihan dan dalam jangka waktu yang lama. Hal ini menimbulkan masalah baru yaitu penurunan efek terapi dan meningkatnya resistensi bakteri terhadap antibiotik. Alternatif baru yang sedang terus diteliti dan dikembangkan adalah pengobatan menggunakan tanaman herbal atau tanaman obat. Bahan alami telah banyak digunakan dalam pengobatan atau dikenal dengan istilah "back to nature", yang berarti " kembali ke yang alami". Secara tradisional biji pinang telah lama dimanfaatkan sebagai obat. Biji pinang mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, dan polifenol yang diketahui  berkhasiat  sebagai antibakteri. Kajian literatur ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak biji pinang (Areca catechu L.) dapat menghambat pertumbuhan bakteri baik gram positif maupun gram negatif. Dari hasil pengkajian diketahui bahwa ekstrak biji pinang (Areca catechu L.)  terbukti memiliki potensi yang baik sebagai antibakteri yang ditandai dengan adanya zona hambat yang terbentuk terhadap bakteri gram positif maupun gram negative yaitu bakteri  Branhamella catarrhalis, Escherichia coli, Lactobacillus casei, Staphilococcus aureus ATCC 25923, Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, dan Streptococcus mutans dengan kategori diameter zona hambat dari lemah hingga sangat kuat. Kata Kunci: aktivitas antibakteri, Areca catechu L., biji pinang, diameter zona hambat

Downloads

Published

2023-05-02

Issue

Section

Research