Return of Spontaneous Circulation Intraoperatif pada Wanita dengan Syok Hemoragik karena Ruptur Uteri Komplit dan Atonia Uteri
Abstract
Kejadian henti jantung di dunia selalu meningkat. Amerika Serikat dan Kanada memiliki angka henti jantung setiap tahunnya mencapai 350.000 yang mana setengah dari jumlah tersebut meninggal di rumah sakit. Suatu penelitian menerangkan bahwa 81% insidensi henti jantung disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Individu yang memiliki penyakit jantung akan meningkatkan risiko untuk terjadinya henti jantung. Lima dari 1000 pasien yang dirawat di rumah sakit di negara maju seperti Australia diperkirakan mengalami henti jantung, sebagian besar pasien henti jantung tidak mampu bertahan hidup hingga keluar rumah sakit. Keadaan dimana pasien henti jantung mengalami kembali terabanya nadi selama sepuluh menit dan tanda sirkulasi bertahan atau berkelanjutan disebut dengan Return of Spontaneous Circulation (ROSC). Adapun tanda terjadinya ROSC adalah nadi karotis teraba dan tekanan darah mulai terukur. Pasien tidak bisa dikatakan mengalami terjadinya ROSC jika tidak disertai dengan bukti kembalinya sirkulasi dengan baik yaitu nadi teraba selama 10 menit. Upaya yang dilakukan agar terjadi ROSC yaitu dengan pemberian high quality cardiopulmonary resuscitation (CPR) selama kompresi dada dan sedapat mungkin meminimalisir interupsi seperti deteksi pulsasi nadi selama siklus resusitasi berlangsung.Kata kunci: ROSC, henti jantung, resusitasi
Downloads
Download data is not yet available.
Downloads
Published
2019-12-19
How to Cite
Zettira, E. T., & Subekti, B. E. (2019). Return of Spontaneous Circulation Intraoperatif pada Wanita dengan Syok Hemoragik karena Ruptur Uteri Komplit dan Atonia Uteri. Majority, 8(2), 46–51. Retrieved from http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/2447
Issue
Section
Artikel Penelitian