Hubungan Kadar HbA1c dengan Angka Kejadian Retinopati Diabetik pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 yang Mengikuti Prolanis di Puskesmas Kedaton Kota Bandar Lampung
Abstract
Retinopati diabetik adalah komplikasi mikrovaskular DM yang disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah di retina dan memicu kebutaan. Salah satu faktor tersering yangmenyebabkan retinopati adalah hiperglikemia. Pemeriksaan HbA1C merupakan indikator untuk mengidentifikasi adanya hiperglikemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar HbA1c dengan angka kejadian retinopati diabetik pada pasien DM tipe 2 di Puskesmas Kedaton Kota Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 40 pasien DM tipe 2 yang mengikuti Prolanis di Puskesmas Kedaton. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara consecutive sampling dan data dianalisis dengan uji fisher. Kadar HbA1 C yang terkontrol sebanyak 15%, sedangkan 85% tidak terkontrol. Pasien DM tipe 2 yang menderita retinopati diabetik berjumlah 30%. Kadar HbA1 C dan retinopati diabetik tidak memiliki hubungan secara statistik (nilai p=0.098, p>0.005). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara kadar HbA1C dengan angka kejadian retinopati diabetik pada pasien DM tipe 2 di Puskesmas Kedaton Kota Bandar Lampung, namun secara klinis seluruh pasien yang menderita RD memiliki kadar HbA1C yang tidak terkontrol.Kata kunci: DM Tipe 2, HbA1C, Hiperglikemia, Retinopati Diabetik
Downloads
Download data is not yet available.
Downloads
Published
2018-12-22
How to Cite
Arisandi, R., Yusran, M., & Mutiara, H. (2018). Hubungan Kadar HbA1c dengan Angka Kejadian Retinopati Diabetik pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 yang Mengikuti Prolanis di Puskesmas Kedaton Kota Bandar Lampung. Majority, 7(3), 17–23. Retrieved from http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/2334
Issue
Section
Artikel Penelitian