Obat Anti-inflamasi Non-steroid (OAINS): Gastroprotektif vs Kardiotoksik
Abstract
Obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS) merupakan obat yang sering diresepkan oleh dokter dan terjual bebas di masyarakat. Obat ini memiliki efek analgetik, anti-inflamasi, dan anti-piretik sehingga penggunaannya sangat umum di masyarakat. OAINS terbagi menjadi OAINS konvensional yang tidak selektif dalam menghambat enzim siklooksigenase-1 (COX-1) dan siklooksigenase-2 (COX-2), serta OAINS yang selektif terhadap enzim siklooksigenase-2 (COX-2). Hasil akhir dari inhibisi terhadap enzim tersebut adalah penurunan produksi prostaglandin dan tromboksan. Prostaglandin merupakan hasil metabolisme utama dari asam arakhidonat yang dihambat oleh OAINS selektif sehingga proses inflamasi dapat dihambat dan persepsi nyeri dapat ditekan. OAINS selektif dianggap lebih aman karena bersifat gastroprotektif, namun ternyata berbagai penelitian menunjukkan bahwa OAINS golongan ini berbahaya bagi pasien dengan penyakit jantung. Artikel ini merupakan suatu studi literatur bertujuan untuk meninjau mekanisme kerja OAINS baik OAINS konvensional maupun OAINS selektif, efek samping penggunaan OAINS terhadap sistem kardiovaskular, dan interaksi OAINS dengan obat-obatan pada sistem kardiovaskular.Kata kunci: COX, gagal jantung, hipertensi, OAINS
Downloads
Download data is not yet available.
Downloads
Published
2017-07-01
How to Cite
Zahra, A. P., & Carolia, N. (2017). Obat Anti-inflamasi Non-steroid (OAINS): Gastroprotektif vs Kardiotoksik. Majority, 6(3), 153–157. Retrieved from http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/1127
Issue
Section
Laporan Kasus