Pengaruh Merokok terhadap Kejadian Konversi Sputum pada Penderita Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Panjang
Abstract
Kejadian konversi pasien TB paru di Puskesmas Panjang belum mencapai Angka Konversi Target Nasional yaitu sebesar 61%. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kejadian konversi pada pasien TB paru. Perilaku merokok adalah faktor yang penting dalam kejadian konversi. Komponen dari perilaku merokok ini terbagi lagi menjadi lama riwayat merokok, jumlah rokok, dan jenis rokok yang dikonsumsi penderita TB paru. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui besar risiko merokok terhadap kejadian konversi TB paru di Wilayah Kerja Puskesmas Panjang. Penelitian ini menggunakan desainCase Control. Penelitian dilakukan pada bulan September – November 2016. Populasi kasus dalam penelitian ini adalah pasien TB paru yang tidak mengalami konversi setelah menjalani pengobatan fase intensif sedangkan kontrol adalah pasien TB paru mengalami konversi setelah menjalani pengobatan fase intensif di Puskesmas Panjang dengan perbandingan 1:1. Pada penelitian ini uji statistik menggunakan chi-square. Hasil penelitian didapatkan faktor risiko kejadian Tuberkulosis Paru adalah perilaku merokok (OR=4,295; 95%CI:1,420-12,997), lama riwayat merokok (OR=4,286; 95%CI:1,288-14,259), jumlah rokok (OR=6,667;95%CI :1,306-34,207). Sedangkan jenis rokok bukan merupakan faktor risiko kejadian tidak konversi pada pasien TB paru. Perilaku merokok, lama riwayat merokok dan jumlah rokok meningkatkan risiko kejadian tidak konversi pasien TB paru.
Kata kunci: Gagal Konversi, Perilaku Merokok, TB paru
Downloads
Download data is not yet available.
Downloads
Published
2019-06-25
How to Cite
Wardani, D. W. S., Putri AT, M. N., & Anindita, A. (2019). Pengaruh Merokok terhadap Kejadian Konversi Sputum pada Penderita Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Panjang. Jurnal Kesehatan Dan Agromedicine, 6(1), 12–19. Retrieved from http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/agro/article/view/2244
Issue
Section
Artikel