Korelasi Curah Hujan dan Tata Guna Lahan terhadap Kejadian Malaria di Kota Bandar Lampung

Authors

  • Talytha Alethea
  • Dyah Wulan S.R Wardani

Abstract

Malaria merupakan penyakit infeksi tropis disebabkan oleh parasit (protozoa) Plasmodium sp.ditransmisikan melalui nyamuk Anopheles. Indonesia merupakan Negara tropis yang memiliki beberapa daerah endemis malaria. Lampung, khususnya Bandar Lampung, merupakan daerah endemis malaria dilihat dari kecocokannya sebagai tempat perindukan vektor. Tempat perindukan nyamuk Anopheles berada pada habitasi air, seperti danau, muara sungai, tambak udang, sawah, irigasi, saluran pembuangan air, dan lubang bekas galian, dan juga dipengaruhi oleh iklim seperti, curah hujan, suhu, kelembaban, dan pola tiupan angin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan curah hujan dan tataguna lahan (lahan sawah, sungai, dan irigasi) dengan kejadian malaria di Kota Bandar Lampung. Penelitian ini dilakukan menggunakan rancangan korelasi populasi. Teknik pengambilan sampel dilakukan total sampling yaitu seluruh kecamatan Kota Bandar Lampung berjumlah 20 kecamatan. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan antara curah hujan dengan kejadian malaria (r=0,009; p=0,881). Terdapat hubungan bermakna negative antara tata guna lahan sawah dengan kejadian malaria (r=-0,174; p=0,005). Terdapathubunganbermaknanegatifantaratatagunalahanirigasidengankejadian malaria (r=-0,319;p=0,000). Terdapat hubungan bermakna negative antara tataguna lahan sungai dengan kejadian malaria (r=-0,283;p=0,000). Sebagai simpulan penelitianiniperluadanya perhatian khusus dari pemerintah untuk melakukan pengelolaan lahan yang lebih baik agar dapat mengurangi jumlah tempat perindukan vektor malaria. Kata

kunci :curah hujan, malaria,tata guna lahan

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2018-03-27

How to Cite

Alethea, T., & Wardani, D. W. S. (2018). Korelasi Curah Hujan dan Tata Guna Lahan terhadap Kejadian Malaria di Kota Bandar Lampung. Jurnal Kesehatan Dan Agromedicine, 4(2), 308–312. Retrieved from http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/agro/article/view/1805