Pencegahan Kecacingan di Posyandu Teratai, Kelurahan Bumi Raya Kota Bandar Lampung

  • Minerva Nadia Putri A.T
  • Diana Mayasari
  • Eka Chania Bustomi

Abstract

Data dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2015 menyebutkan bahwa lebih dari 1,5 miliar orang atau 24% dari populasi dunia terinfeksi oleh cacing yang ditularkan melalui tanah. Di Indonesia prevalensi penyakit kecacingan masih tinggi, yaitu 45-65%. Di wilayah-wilayah tertentu dengan sanitasi yang buruk, prevalensi kecacingan dapat mencapai 80%. Anak-anak sering menderita kecacingan karena kurangnya kebersihan diri dan lingkungan, rendahnya pendidikan, beraktivitas tanpa menggunakan alas kaki, kesehatan dan status gizi yang buruk, serta sering bermain tanah. Kecacingan dapat menyebabkan turunnya daya tahan tubuh, terhambatnya tumbuh kembang anak, kurang gizi dan zat besi yang mengakibatkan anemia. Tujuan dari pelaksanaan penyuluhan kecacingan di posyandu adalah untuk memberikan edukasi pada masyarakat tentang penyakit kecacingan agar masyarakat dapat mengenali gejala dini penyakit, mengetahui cara penanganan dan upaya pencegahan penyakit kecacingan. Pemecahan masalah yang diterapkan pada kegiatan ini mencakup penyuluhan mengenai kecacingan dengan metode roleplay dan ceramah serta menggunakan media cetak (poster dan leaflet). Penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 13 April 2017 di Posyandu Teratai Bumi Raya, Kecamatan Bumi Waras, Kota Bandar Lampung.. Kegiatan penyuluhan mengenai pencegahan kecacingan diikuti oleh 30 orang ibu-ibu yang mempunyai balita dan ibu hamil.. Setelah mendapatkan penyuluhan tentang materi pencegahan kecacingan, pengetahuan peserta penyuluhan meningkat, hal ini ditunjukan dengan menilai jawaban yang diberikan peserta saat diberikan pertanyaan, benar dan tepat.Kata Kunci: Penyakit Kecacingan, penyuluhan, sanitasi.
Published
2017-12-20