Optimalisasi Peran Pos Pemberdayaan (Posdaya) dalam Peningkatan Angka Penemuan Kasus (Case Detection Rate) Tuberculosis Paru dan Pemeriksaan Basil Tahan Asam (BTA) pada Masyarakat di Kecamatan Wates, Kabupaten Lampung Tengah

  • Fitria Saftarina
  • Dyah Wulan Sumekar
  • Rika Lisiswanti

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di negara berkembang maupun di negara maju. Tuberkulosis masih menduduki peringkat ke-3 sebagai penyebab utama kematian di dunia. Salah satu indikator yang dipakai untuk mengukur keberhasilan Program Penanggulangan TB adalah tercapainya angka penemuan penderita (case detection rate/CDR) secara bertahap mencapai 70% dari perkiraan semua penderita baru BTA positif. Berdasarkan data dari Puskesmas Wates, angka penemuan kasus baru/CDR tahun 2014 masih 56%. Angka ini masih jauh dari target yaitu 70%, untuk itu diperlukan upaya pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan CDR. Khalayak sasaran kegiatan ini adalah 30 orang anggota posdaya di Kecamatan Wates, Kabupaten Lampung Tengah. Solusi pemecahan masalah berupa pelatihan dan pemberian materi tentang TB paru, cara penularan, gejala klinis orang yang terkena penyakit TB paru, pengobatan dan pencegahan TB paru yang dilanjutkan dengan tanya jawab interaktif, serta penilaian dengan kuesioner pre-test dan post-test. Hasil kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan dengan nilai posttest seluruh peserta di atas 70%. Simpulan, pendidikan kesehatan yang berkelanjutan mengenai penyakit TB Paru dan pencegahannya perlu dilakukan secara rutin di tempat-tempat yang berisiko tinggi dan diharapkan anggota posdaya dapat menyebarkan pengetahuan anggota masyarakat kepada anggota masyarakat yang lain.Kata Kunci: bakteri tahan asam, case detection rate, pelatihan dan pendidikan kesehatan, tuberkulosis paru
Published
2015-10-01